Menurut data WHO penderita cerebral palsy dianggap kondisi yang menyebabkan gangguan pada hubungan seseorang dengan aktivitas sehari-hari dan lingkungan, penyandang Cerebral Palsy adalah merupakan kelompok minoritas di dunia ,dimana 40% dari jumlah penyandang disabilitas dunia berada di kalangan negara berkembang. perlu di ketahui juga, anak-anakCerebal Palsy mengambil porsi seperti pekerjaan bahkan pendidikan sepertiga dari total peyandang disabilitas dunia (Merdiasi, 2015).
Cerebal Palsy dengan ketunadaksaan terjadi di Indonesia pada tahun 2018 dengan jumlah penduduk di Indonesia dengan disabilitas mencapai 2.126.000 jiwa, dengan total jumlah Cerebral Palsy sedang 717.312 dan Cerebral Palsy Berat 149.458 jiwa,sama dengan menyumbang angka 47,4% dari keseluruhan jumlah difabel (Junianto.A, 2018). Peningkatan jumlah penyandang Disabilitas ini tersebar di seluruh provinsi, salah satu nya adalah Provinsi Jawa Timur.
Menurut hasil data utama Riskesdas 2018 terdapat sekitar 10,6% penderita Cerebal Palsy dari seluruh jumlah penduduk di Jawa Timur yang terdiri dari (6,5%) pada usia 5-17 tahun, (2,5%)pada usia 18-59 tahun dan (1,6%) pada usia lansia >60 tahun (Riskesdas, 2018).
Faktor Yang Penyebab Cerebal Palsy Sebagai Berikut:
Gangguan pada masa kehamilan
Cerebal Palsy paling sering disebabkan oleh gangguan perkembangan otak saat anak masih di dalam kandungan. Kondisi ini disebabkan oleh:
- Perubahan pada gen yang memiliki peran dalam perkembangan otak
- Infeksi saat hamil yang menular pada janin, seperti cacar air, rubella, sifilis, herpes, zika, toksoplasmosis, dan infeksi cytomegalovirus
- Gangguan aliran darah ke otak janin
- Perbedaan golongan darah rhesus antara ibu dan bayi
Gangguan pasca persalinan
Kerusakan otak pada Cerebal Palsy juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi saat atau setelah bayi lahir, yaitu:
- Kurangnya suplai oksigen pada otak bayi (asfiksia) selama proses persalinan
- Kelahiran sungsang, yaitu lahir dengan kaki keluar terlebih dahulu
- Penyakit kuning (kernikterus)
- Radang pada otak (ensefalitis) atau selaput otak (meningitis) bayi
- Cedera parah di kepala, contohnya pada kasus shaken baby syndrome atau akibat kecelakaan
Faktor risiko cerebral palsy
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko bayi terkena cerebral palsy, yakni:
- Kelahiran bayi kembar dua atau lebih, terutama jika salah satu bayi selamat dan bayi yang lain meninggal saat dilahirkan
- Berat badan bayi yang rendah saat lahir, yaitu kurang dari 2,5 kilogram
- Kelahiran prematur, yaitu lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu
- Kebiasaan buruk pada ibu selama masa kehamilan, seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, atau menggunakan NAPZA
Gejala Cerebal Palsy
Tanda dan gejala penyakit ini dapat sangat bervariasi dari orang ke orang. Cerebral palsy dapat memengaruhi seluruh tubuh, atau terbatas terutama pada satu atau dua anggota badan, atau satu sisi tubuh. Umumnya, tanda dan gejala termasuk masalah dengan gerakan dan koordinasi, bicara dan makan, perkembangan, dan masalah lainnya.
Pergerakan dan koordinasi
Gejala Cerebal Palsy yang berkaitan dengan pergerakan dan koordinasi adalah:
- Kecenderungan menggunakan satu sisi tubuh, seperti menyeret salah satu tungkai saat merangkak, atau menggapai sesuatu hanya dengan satu tangan
- Kesulitan melakukan gerakan yang tepat, misalnya saat mengambil suatu benda
- Gaya berjalan yang tidak normal, seperti berjinjit, menyilang seperti gunting, atau dengan tungkai terbuka lebar
- Otot yang kaku atau malah sangat lunglai
- Sendi kaku dan tidak terbuka sepenuhnya (kontraktur sendi)
- Tremor pada wajah, lengan, atau anggota tubuh lainnya
- Gerakan menggeliat yang tidak terkontrol
Kemampuan berbicara dan makan
Gangguan pada otot di sekitar wajah akibat Cerebal Palsy dapat mengakibatkan penderitanya kesulitan dalam berbicara dan makan. Gejala yang mungkin terlihat akibat kondisi ini adalah:
- Gangguan berbicara (disartria)
- Kesulitan dalam menelan (disfagia)
- Kesulitan dalam mengisap dan mengunyah
- Terus-menerus mengeluarkan air liur
Pertumbuhan dan perkembangan
Penderita cerebral palsy umumnya mengalami gangguan pada pertumbuhan dan perkembangannya. Gejala yang mungkin muncul antara lain:
- Terhambatnya pertumbuhan anggota tubuh sehingga ukurannya akan lebih kecil dibandingkan dengan ukuran normal
- Terlambatnya perkembangan kemampuan gerak, seperti duduk, berguling, atau merangkak
- Gangguan belajar
- Gangguan kecerdasan
Sistem saraf
Kerusakan pada otak dapat mengakibatkan gangguan pada sistem saraf, seperti:
- Kejang (epilepsi)
- Gangguan penglihatan
- Gangguan pendengaran
- Kurang merespons terhadap sentuhan atau rasa nyeri
- Kondisi kesehatan mental, seperti gangguan emosional dan perilaku
- Ketidakmampuan dalam menahan buang air kecil (inkontinensia urine)
Masalah Lainnya
Kerusakan otak dapat menyebabkan masalah neurologis lainnya, seperti:
- Kejang (epilepsi).
- Kesulitan mendengar.
- Masalah dengan penglihatan dan gerakan mata yang tidak normal.
- Sentuhan abnormal atau sensasi nyeri.
- Masalah kandung kemih dan usus, termasuk sembelit dan inkontinensia urine.
- Kondisi kesehatan mental, seperti gangguan emosional dan masalah perilaku.
Gejala cerebral palsy bisa ringan hingga berat. Jenis gejala yang muncul tergantung pada bagian otak yang terpengaruh. Gejala tersebut biasanya muncul dalam 2 tahun pertama usia anak dan bisa bersifat permanen.
Penyebab Cerebral Palsy
Cerebral palsy disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal atau kerusakan pada otak yang sedang berkembang. Ini biasanya terjadi sebelum anak lahir, tetapi bisa juga terjadi saat lahir atau pada awal masa bayi. Dalam banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui. Banyak faktor yang dapat menyebabkan masalah dengan perkembangan otak. Beberapa termasuk:
- Mutasi gen yang mengakibatkan kelainan genetik atau perbedaan perkembangan otak.
- Infeksi ibu yang mempengaruhi janin yang sedang berkembang.
- Stroke janin, gangguan suplai darah ke otak yang sedang berkembang.
- Pendarahan ke otak di dalam rahim atau saat bayi baru lahir.
- Infeksi bayi yang menyebabkan peradangan di dalam atau di sekitar otak.
- Cedera kepala traumatis pada bayi, seperti dari kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh atau kekerasan fisik.
- Kurangnya oksigen ke otak terkait dengan persalinan atau kelahiran yang sulit, meskipun asfiksia terkait kelahiran jauh lebih jarang menjadi penyebab, daripada yang diperkirakan secara historis.
Gangguan otak yang menyebabkan kondisi ini tidak berubah seiring waktu, sehingga gejalanya biasanya tidak memburuk seiring bertambahnya usia. Namun, seiring bertambahnya usia anak, beberapa gejala menjadi lebih atau kurang jelas. Dan pemendekan otot dan kekakuan otot dapat memburuk jika tidak ditangani segera ditangani.
Faktor risiko cerebral palsy
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko bayi terkena cerebral palsy, yakni:
- Kelahiran bayi kembar dua atau lebih, terutama jika salah satu bayi selamat dan bayi yang lain meninggal saat dilahirkan
- Berat badan bayi yang rendah saat lahir, yaitu kurang dari 2,5 kilogram
- Kelahiran prematur, yaitu lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu
- Kebiasaan buruk pada ibu selama masa kehamilan, seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, atau menggunakan NAPZA.
Cara Pencegahan Dan Penyembuhan Cerebral Palsy
1. Melakukan Perawatan Selama Kehamilan
Cara mencegah cerebral palsy yang pertama adalah dengan melakukan perawatan selama kehamilan. Beberapa kasus cerebral palsy terjadi selama anak masih dalam kandungan. Kondisi kehamilan yang bermasalah seperti stres yang dialami sang ibu atau kelahiran prematur menjadi salah satu penyebab munculnya cerebral palsy pada anak.
Jadi, melakukan perawatan selama kehamilan sangat diperlukan agar anak bisa terlahir dengan normal serta terhindar dari cerebral palsy.
2. Memperhatikan Masa Perkembangan Anak
Cara mencegah cerebral palsy berikutnya adalah dengan memperhatikan masa perkembangan anak. Beberapa kasus cerebral palsy terjadi selama masa perkembangan seperti cedera kepala parah, kecelakaan, tenggelam, dll. Untuk itu para orang tua sudah seharusnya selalu memperhatikan masa perkembangan anak. Apalagi selama masa perkembangan, anak pasti selalu aktif bergerak dan mencoba berbagai hal baru. Selain itu menggunakan piranti untuk keselamatan anak seperti helm saat anak bersepeda juga bisa kamu gunakan sebagai salah satu cara mencegah kecelakaan yang bisa menyebabkan cerebral palsy.
3. Mewaspadai Bayi Kuning
Cara mencegah cerebral palsy yang terakhir adalah dengan mewaspadai apabila bayi terlahir kuning. Seperti yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya, bayi kuning terjadi akibat bilirubin yang berlebih pada darah yang belum bisa disaring sempurna oleh hati bayi. Walaupun beberapa kasus bayi kuning tidaklah berbahaya, namun bayi yang terlahir kuning tetap harus diwaspadai serta segera dilakukan pengobatan karena bayi kuning yang parah bisa menjadi penyebab munculnya cerebral palsy.
Berbagai cara mencegah cerebral palsy di atas, bisa kamu jadikan sebagai tambahan pengetahuan serta kewaspadaan kamu untuk membantu mencegah cerebral palsy.
Cerebal palsy juga dapat di ikhtiarkan dengan melakukan pengobatan PAZ Al Kasaw.
Terapi PAZ Al Kasaw adalah terapi biomekanik hasil riset lebih dari 15 tahun oleh ustadz Haris Moedjhid. Dimana terapi ini sangat efektif untuk memperbaiki sistem tubuh dan mengembalikan rangka, tulang belakang, tubuh ke posisi normal sehingga aneka jenis permasalahan kesehatan bisa terbantu.
Apabila rangka Anda normal, tulang belakang juga normal, tidak melintir badannya, insya Allah (atas izin Allah Subhanahu wa Ta’ala) Anda akan sehat.
Pengobatan dengan cara menghilangkan keputihan secara alami ini dapat Anda ikhtiarkan dengan mendaftarkan diri terlebih dahulu di Griya Sehat Ayub Camp Klaten melalui halaman ini.
Di halaman tersebut juga terdapat jadwal pengobatan terapi PAZ Al Kasaw, jadi pastikan Anda sudah menyiapkan diri dengan baik ketika mendaftarkan diri untuk ikhtiar mencari kesembuhan. Ya demikianlah kupasan, Menangani Cerebal Palsy , semoga bisa membantu. Insyaa Allah metode PAZ Al Kasaw bisa membantu mengatasi keluhan tersebut.
Anda juga bisa menghubungi kontak admin Mbak Khadijah melalui:
- Telepon:0813-2671-1362
- WhatsApp: 0813-2671-1362
- Instagram: @pazalkasaw
Semoga Allah memberikan ridho-Nya atas kesembuhan bagi Anda atau
orang-orang tercinta Anda.