Alergi adalah reaksi dari sistem kekebalan tubuh manusia (sistem imun) terhadap zat tertentu yang seharusnya tidak berbahaya. Reaksi alergi yang muncul pada tiap orang berbeda-beda, mulai dari reaksi yang ringan, seperti bersin-bersin, hingga reaksi berat, yaitu anafilaksis. Reaksi alergi yang muncul juga tergantung dari jenis alergennya, seperti alergi kulit. Alergi kulit juga memiliki beberapa jenis alergi kulit yang bisa mendera.
Ada banyak jenis alergi kulit, mulai dari yang ringan hingga parah. Macam-macam alergi kulit ini dapat terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap zat tertentu yang biasanya tidak berbahaya atau menimbulkan reaksi pada orang lain.
Jika seseorang mengalami alergi, termasuk alergi kulit, itu artinya sistem kekebalan tubuhnya sensitif terhadap zat tertentu yang disebut sebagai alergen. Alergen bisa berupa makanan, lateks, bulu binatang, serangga, atau obat-obatan. Hal-hal lain seperti suhu dingin, panas, dan sinar matahari juga bisa memicu munculnya alergi kulit.
Reaksi tersebut dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti pilek, ruam kulit yang gatal, atau bahkan sesak napas.
Alergi Kulit yang Umum Terjadi
Berikut ini adalah jenis alergi kulit yang umum ditemukan pada penderita alergi:
1. Dermatitis atopik (eksim)
Eksim adalah jenis alergi kulit yang biasanya terjadi pada anak-anak. Kendati demikian, kondisi ini juga bisa terjadi pada orang dewasa. Gejala umum eksim adalah kulit kering, merah, gatal dan iritasi. Jika kulit sudah terinfeksi, biasanya akan timbul benjolan kecil berisi cairan bening atau kekuningan.
Kebanyakan kasus eksim disebabkan oleh faktor genetik atau adanya riwayat penyakit eksim di dalam keluarga. Selain itu, eksim juga sering dikaitkan dengan asma, rhinitis alergi, dan alergi makanan.
2. Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergi adalah jenis alergi kulit terjadi ketika kulit bersentuhan langsung dengan alergen. Seperti yang telah disebutkan di atas, pemicu terjadinya penyakit kulit ini bisa berupa apa saja, antara lain lateks, logam, parfum, dan tanaman.
Misalnya, jika Anda memiliki alergi terhadap nikel (bahan dalam perhiasan), kemudian kulit Anda bersentuhan langsung dengan perhiasan atau benda lain yang terbuat dari nikel, Anda bisa mengalami gejala-gejala dermatitis kontak alergi, seperti kulit gatal, kemerahan, bengkak, dan bersisik.
3. Dermatitis dishidrotik
Penyakit ini adalah sejenis dermatitis yaitu jenis alergi kulit yang terjadi pada tangan dan kaki. Gejalanya adalah kulit kering dan gatal, kadang-kadang seperti melepuh. Kulit yang melepuh akan terasa sangat gatal dan nyeri.
Penyebab dermatitis dishidrotik belum diketahui dengan pasti. Namun, kondisi ini lebih berisiko dialami oleh orang yang memiliki jenis alergi kulit lain, bertangan lembap, atau mudah berkeringat.
4. Urtikaria atau biduran
Urtikaria jenis alergi kulit yang merupakan peradangan dan pembengkakan pada permukaan kulit. Kondisi ini terjadi ketika tubuh terpapar zat atau benda tertentu yang mengakibatkan sistem kekebalan tubuh melepaskan histamin. Zat histamin inilah yang kemudian menimbulkan gejala-gejala urtikaria.
Urtikaria atau biduran dapat dikenali dengan munculnya benjolan merah pada kulit yang terasa gatal. Benjolan ini dapat muncul di satu atau beberapa bagian tubuh. Ukuran dan bentuk benjolan juga bisa berbeda-beda, dari yang kecil hingga yang besar dan lebar. Tak hanya sebagai reaksi alergi kulit, biduran juga bisa disebabkan oleh infeksi virus.
Ada dua jenis urtikaria, yakni urtikaria akut dan kronis. Urtikaria yang umum terjadi adalah urtikari akut. Biasanya, jenis urtikaria ini terjadi setelah Anda mengonsumsi makanan atau menyentuh benda yang bersifat sebagai alergen. Kendati demikian, urtikaria akut juga dapat dipicu oleh suhu panas, obat-obatan, atau gigitan serangga.
Urtikaria kronis cukup jarang ditemukan. Sebagian besar urtikaria kronis belum diketahui penyebabnya. Urtikaria kronis bisa berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, sedangkan urtikaria akut biasanya hanya berlangsung tidak lebih dari 6 minggu.
5. Angioedema
Angioedema adalah salah satu reaksi alergi yang terjadi pada kulit, jenis alergi kulit ini sedikit berbeda. Pada kondisi ini, terjadi penumpukan cairan pada kulit sehingga menyebabkan pembengkakan. Bedanya dengan biduran adalah pembengkakan pada angioedema terjadi di bagian bawah kulit.
Angiodema sering terjadi pada jaringan lunak, seperti kelopak mata, bibir, tenggorokan, atau bahkan alat kelamin. Biasanya angioedema muncul bersamaan dengan urtikaria.
Angioedema disebut “akut” jika kondisinya berlangsung dalam waktu singkat, seperti dalam hitungan menit atau jam. Angioedema akut biasanya disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat atau makanan, sedangkan angioedema kronis bersifat kambuhan dan biasanya tidak memiliki penyebab pasti.
Tanda dan gejala alergi pada kulit
Gejala alergi yang muncul tergantung pada zat yang berperan sebagai alergen dan juga daya tahan tubuh manusia. Hal ini dapat memengaruhi berbagai organ tubuh Anda, termasuk kulit. Reaksi jenis- jenis alergi kulit ini cukup beragam, mulai dari yang ringan hingga berat dan membutuhkan perawatan darurat.
Pada beberapa kasus yang parah, gejala alergi dapat memicu reaksi yang cukup berbahaya yang dikenal sebagai syok anafilaksis. Lantas, apa saja gejala alergi yang terjadi pada kulit?
1. Ruam
Salah satu gejala alergi yang paling umum terjadi adalah munculnya ruam di kulit. Anda mungkin berpikir bahwa kulit berfungsi sebagai pelindung bagian dalam tubuh yang pertama. Faktanya, kulit juga memiliki sel-sel khusus dari sistem kekebalan tubuh.
Sel-sel ini kemudian melindungi kulit dan tubuh dari virus, bakteri, dan senyawa berbahaya lainnya. Jika sel mendeteksi adanya zat yang mencurigakan, ia akan bereaksi di kulit dan menyebabkan peradangan. Reaksi sel sistem kekebalan tubuh ini akhirnya menghasilkan ruam di kulit.
Peradangan yang terjadi pada kulit dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk iritan dan alergen. Zat-zat yang sebenarnya tidak berbahaya, tetapi salah dikenali oleh sistem imun, seperti alergi logam, dapat menyebabkan ruam ketika berkontakan langsung.
Ruam di kulit akibat alergi biasanya berwarna merah, menyebabkan iritasi kulit, dan terasa nyeri. Selain itu, ciri-ciri alergi pada kulit yang satu ini tidak menular dan dapat hilang dalam waktu 2-4 minggu.
Apabila Anda mengalami ruam dan khawatir terkait dengan masalah kesehatan tertentu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
2. Kulit gatal
Pada umumnya, gejala alergi juga dapat ditandai dengan kulit yang terasa gatal. Kondisi ini biasanya terjadi di daerah kulit yang terkena ruam. Namun, tidak sedikit pula yang tidak memiliki tanda-tanda kemerahan di kulit dan terasa gatal tanpa tahu di mana lokasinya.
Gatal berhubungan dengan kerja otak. Pada saat merasa gatal, tentu refleks yang biasa orang lakukan adalah menggaruk. Refleks ini merupakan respons perlindungan untuk membantu tubuh menghilangkan parasit dari kulitnya.
Perasaan ingin menggaruk ini dapat dipicu oleh histamin, yaitu senyawa kimia dalam tubuh yang berkaitan dengan respons kekebalan tubuh. Hal ini yang menyebabkan kulit terasa gatal dan terlihat kemerahan.
Dilansir dari American Academy of Dermatology, rasa gatal yang disebabkan oleh alergi (pruritoceptive itch) dapat terjadi akibat bersentuhan dengan alergen. Alergen yang paling sering menjadi penyebab alergi kulit adalah nikel atau logam.
Hal tersebut dikarenakan kandungan logam ini banyak ditemukan pada produk yang dipegang setiap harinya, seperti ponsel, perhiasan, dan ikat pinggang. Selain nikel, bahan lainnya yang menyebabkan alergi di kulit adalah lateks, cat kuku, hingga parfum.
Kebanyakan orang mungkin merasakan gatal yang tidak begitu parah dan hanya menimbulkan rasa tidak nyaman. Namun, menggaruk kulit secara berlebihan dapat merusak pelindung kulit dan menyebabkan tubuh lebih rentan terhadap infeksi.
3. Kulit membengkak dan kemerahan
Bagi Anda yang mengalami pembengkakan dan kemerahan di kulit mungkin perlu waspada. Pasalnya, kedua hal tersebut bisa jadi adalah gejala dari alergi di kulit.
Pembengkakan pada kulit biasanya dikenal sebagai salah satu tanda dari urtikaria atau biduran. Umumnya, kondisi ini adalah cikal bakal dari ruam.
Jika diperhatikan sejak awal, Anda mungkin menyadari adanya bercak kemerahan yang dapat ditemukan di wajah, bibir, hingga telinga. Ukuran pembengkakan di kulit pun beragam, mulai dari seukuran penghapus kecil hingga cukup besar.
Kulit yang terlihat bengkak dan merah ini ternyata hasil dari respons histamin ketika bersentuhan dengan alergen. Respon histamin menyebabkan kebocoran plasma darah dan keluar dari pembuluh darah kecil di kulit.
Kulit yang bengkak akibat alergi dapat bertahan dalam kurun waktu kurang dari 6 minggu. Apabila bengkak tidak kunjung membaik, ada kemungkinan kondisi ini termasuk masalah kronis dan memerlukan pemeriksaan alergi kulit.
4. Bentol gejala alergi kulit
Kulit dengan bentol yang besar dan terasa gatal adalah kondisi yang cukup umum dan biasanya disebabkan oleh berbagai hal, terutama reaksi alergi. Sebagai salah satu gejala dari alergi kulit, benjolan pada kulit cukup bervariasi tergantung penyebabnya.
Ada beberapa orang yang melihat warna bentol yang mereka miliki terlihat sama. Namun, tidak sedikit pula benjolan berwarna berbeda. Benjolan di kulit juga memiliki perbedaan tersendiri berdasarkan penyebabnya, seperti dermatitis kontak.
Kulit dengan bentol dan rasa gatal akibat alergi biasanya muncul beberapa jam hingga berhari-hari setelah kulit berkontakan dengan alergen. Selain itu, ruam pada benjolan kulit juga terbatas di daerah yang menyentuh senyawa yang mengiritasi kulit.
Apabila Anda mengalami gejala tersebut dan rasa gatalnya tidak tertahankan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
5. Kulit mengelupas dan pecah-pecah
Apakah kulit Anda terasa kering, tebal, dan bersisik? Ataukah kulit Anda juga mengelupas dan pecah-pecah hingga terasa sakit? Jika iya, ada potensi Anda tengah mengalami gejala dari reaksi alergi pada kulit.
Kondisi yang tengah Anda alami mungkin tidak sekadar permasalahan kulit kering biasa. Kulit yang mengelupas dan pecah-pecah di beberapa bagian, seperti tangan dan kaki, bisa menjadi pertanda Anda alergi terhadap sesuatu.
Mirip dengan ciri-ciri alergi di kulit lainnya, permasalahan kulit pecah-pecah ini disebabkan oleh paparan alergi yang sama berulang kali.
Akibatnya, sistem kekebalan tubuh mengaktifkan respons yang menghasilkan berbagai masalah di kulit, seperti kulit kering hingga mengelupas dan pecah-pecah. Alergi obat dan tumbuhan adalah kedua jenis alergi yang paling sering menyebabkan kondisi ini.
Pengobatan Yang Tepan Untuk Jenis Alergi Kulit
Alergi kulit memang meresahkan dan sangat mengganggu saat seseorang mengalaminya, perlu melakukan pengobatan dan pencegahan yang tepat mengatasi jenis alergi kulit tersebut. Cara menyembuhkannya dengan memperbaiki sistem tubuh yang ada pada diri simpasien. cara yang bisa di .tempuh adalah dengan menggunakan terapi PAZ Al Kasaw
Terapi PAZ Al Kasaw adalah terapi biomekanik hasil riset lebih dari 15 tahun oleh ustadz Haris Moedjhid. Dimana terapi ini sangat efektif untuk memperbaiki sistem tubuh dan mengembalikan rangka, tulang belakang, tubuh ke posisi normal sehingga aneka jenis permasalahan kesehatan bisa terbantu. Apabila rangka Anda normal, tulang belakang juga normal, tidak melintir badannya, insya Allah (atas izin Allah Subhanahu wa Ta’ala) Anda akan sehat.
Pengobatan dengan cara menghilangkan keputihan secara alami ini dapat Anda ikhtiarkan dengan mendaftarkan diri terlebih dahulu di Griya Sehat Ayub Camp Klaten melalui halaman ini.
Di halaman tersebut juga terdapat jadwal pengobatan terapi PAZ Al Kasaw, jadi pastikan Anda sudah menyiapkan diri dengan baik ketika mendaftarkan diri untuk ikhtiar mencari kesembuhan. Ya demikianlah kupasan, Mengenal Jenis Alergi Kulit Dan Pengobatan Yang Efektif, semoga bisa membantu. Insyaa Allah metode PAZ Al Kasaw bisa membantu mengatasi keluhan tersebut.
Anda juga bisa menghubungi kontak admin Mbak Khadijah melalui:
- Telepon:0813-2671-1362
- WhatsApp: 0813-2671-1362
- Instagram: @pazalkasaw
Semoga Allah memberikan ridho-Nya atas kesembuhan bagi Anda atau
orang-orang tercinta Anda